Fakta Sayuran Organik Yang Perlu Anda Ketahui

Fakta Sayuran Organik Yang Perlu Anda Ketahui

Hasil gambar untuk sayuran organik

Pada masa ini sayur organik sering menjadi topik pembicaraan yang hangat, termasuk bahkan pada proses penjualan di supermarket atau pedagang itu sendiri sering membedakan antar sayur organik dan non organik padahal keduanya terlihat serupa. Namun, apa yang sebenarnya membedakan kedua jenis sayur ini?

Pola hidup sehat sekarang ini juga telah menjadi tren, banyak influencer yang membuat masyarakat untuk berpikir untuk memulai hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran organik. Poin yang diunggulkan adalah karena sayuran organik dianggap lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi dan tidak mengandung terlalu banyak pestisida.

Lalu Apa Perbedaan Sayur Organik dengan Sayur Non-organik?

Lalu Apa Perbedaan Sayur Organik dengan Sayur Non-organik?

Sayur organik adalah sayur yang ditanam tanpa menggunakan bahan kimia apa pun, baik saat proses pemupukan maupun saat penyemprotan hama, namun harus diingat penanaman sayur organik itu hampir sama seperti berjudi di situs judi online, sayuran organik ada yang berhasil tumbuh dan ada yang gagal untuk tumbuh, sehingga itu menyebabkan harga sayur organik menjadi lebih mahal.

Pada intinya, sayuran organik dan non-organik memakai teknik yang nyaris sama. Akan tetapi, yang membuat perbedaan sayuran organik dan non-organik, yakni terletak pada pemakaian pupuk.

Perbedaan sayuran organik dan non-organik dapat ditinjau dari beberapa faktor, di antaranya proses persiapan dan pemilihan bibit atau benih pada teknik budidaya sayuran organik bersumber dari tanaman alami. Sementara, pada teknik budidaya sayuran non-organik bibitnya bersumber dari hasil persilangan genetik atau rekayasa.

Umumnya, perbedaan antara sayur organik dan non-organik bisa dilihat dari beberapa hal berikut ini:

1. Pemilihan bibit sayur

Bibit atau benih sayur organik diperoleh dari teknik budidaya tanaman alami, sedangkan bibit sayur non-organik bisa diperoleh dari hasil rekayasa atau persilangan genetik.

2. Proses pengolahan tanah

Tanah tempat sayur organik ditanam umumnya diolah seminimal mungkin, sehingga organisme yang ada di dalamnya masih bisa hidup. Keuntungan lain dari proses ini adalah berkurangnya risiko kerusakan tanah.

3. Penggunaan pupuk organik

Sebagian besar pemupukan sayur organik menggunakan pupuk kandang dan kompos buatan sendiri, sementara pemupukan sayur non-organik menggunakan pupuk kimia buatan pabrik.

4. Pengendalian hama

Untuk mengendalikan serangan hama, sayur organik tidak menggunakan zat kimia, seperti pestisida, tapi hanya menggunakan teknik alami untuk mengurangi serangan hama. Seperti yang disampaikan diatas, hasil panennya tidak selalu berhasil, karena serangan hama masih tetap mungkin terjadi. Faktor inilah yang membuat harga sayur organik menjadi lebih mahal dibandingkan sayur biasa.

Fakta Nutrisi Sayur Organik

Banyak orang mengklaim bahwa rasa sayur organik lebih enak. Selain dari segi rasa, sayur organik juga dikatakan memiliki kadar antioksidan, vitamin C, zat besi, dan seng yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayur non organik. Tapi, hal ini masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut.

Untuk beberapa jenis sayuran, seperti brokoli, kubis, bayam, selada, seledri dan kentang, versi organiknya juga dinilai lebih sehat, karena versi non-organik dari jenis sayur-sayuran ini diketahui menyerap pestisida yang cukup banyak.

Meskipun sayur organik kaya akan hal baik, tetap perhatikan kebersihan dan kesegaran sayur organik sebelum Anda mengonsumsinya. Selalu cuci terlebih dulu semua sayuran yang ingin Anda konsumsi dengan air mengalir. Selain itu, kupas dan buanglah lapisan terluar dari sayuran sebelum Anda mengolah atau mengonsumsinya.

Terlepas dari beragam keunggulan sayur organik, mengonsumsi sayur secara rutin setiap hari sangat dianjurkan, baik itu sayur organik maupun non-organik. Jika diolah dengan benar, sayur biasa juga tidak kalah sehatnya, kok. Bila Anda masih ragu, tanyakan langsung kepada ahlinya mengenai jenis sayur yang baik untuk dikonsumsi.